APLIKASI PERMAINAN RANGKAI HURUF

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BILANGAN-KOMPLEKS

Tutorial_MatLab_Teguh

MENGGAMBAR HASIL PENYEDERHANAAN FUNGSI LOGIKA DENGAN GERBANG DIGITAL

Teknik Digital 10

Teknik Digital 9

Teknik Digital 8

Teknik Digital 7

Teknik Digital 6

Teknik Digital 5

Teknik Digital 4

Teknik Digital 3

Teknik Digital 2

Teknik Digital 1

slide_dasar_teknik_digital

rpp-menerapkan-dasar-dasar-teknik-digital

buku teknik digital

SISTEM BILANGAN

PROPOSAL JHON

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

N gain

DASARKOMPETENSIKEJURUANtav2009

coper

Bahan Skripsi

kelas07_smp_matematika_dewi_nuharini

Aplikasi permainan Huruf

APLIKASI PERMAINAN RANGKAI HURUF

Bahan-Bahan Untuk Skripsiku

Disini saya hanya ingin memberikan bahan-bahan yang berkaitan dengan skripsiku, bahan skripsi tersebut adalah seperti berikut :

  1. Bilangan Kompleks

Untuk bilangan komplek kita dapat lihat di link berikut
https://untukmuslalu.wordpress.com/bilangan-kompleks/ ‎

  1. Teknik Digital

Untuk Tehnik Digital kita lihat di link berikut :
https://untukmuslalu.wordpress.com/ebook-teknik-digital/ ‎

  1. Tutoeial Mat Lab

Untuk tutorial Mat Lab juga bisa kita lihat di :

https://untukmuslalu.wordpress.com/tutorial-mat-lab/

  1. Penyederhanaan Gerbang Logika

Dan untuk penyederhaan Gerbang Logika kita bisa download di :

https://untukmuslalu.wordpress.com/penyederhanaan-fungsi-logika/

 

Sekian dulu ea sahabat https://untukmuslalu.wordpress.com semoga bermamfaat…..!!!
Salam Jhon Siahaan

Skripsi

Skripsi adalah sebuah syarat harus diselesaikan mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
namaun dalam penyusunan skrispsi, bayak mahasiswa menganggapnya sebagai kendala. Padahal hal ini tidak bisa dihindari. Karena itu adalah hal wajib, mau tidak amu harus. Untuk itu saya ingi n mencoba memabntu anda yang termasuk didalam hal mahasiswa yang menganggap skripsi iu payah. Saya akan memberikan beberapa contoh skripsi.
Disini saya memberikan contoh skripsi untuk Pendidikan Teknik Elektro, untuk melihatnya klik disini https://untukmuslalu.wordpress.com/2012/05/18/contoh-skripsi-menggunakan-media-e_learning/

Dan amsih ada contoh skripsi yang saya miliki, yaiutu skripsi untuk Pendidikan Bahasa Inggris, untuk melihatnya klik disini https://untukmuslalu.wordpress.com/2012/10/11/abstract/

Dan terakhir saya akan memberikan contoh skripsi untuk Pendidikan Matematika, untuk melihatnya klik disini https://untukmuslalu.wordpress.com/2012/10/12/skipsi-matematika/

Itulah contoh skripsi lengkap yang saya miliki, semoga bermamfaat.
Salam Jhon Siahaan

Skipsi Matematika

ABSTRACT

A B S T R A C T

Isabella, Paramita. 2008. Student’s Learning Achievement with Traditional Assessment and Portfolio Assessment. A Thesis. English Study Program of Language and Arts Department. Faculty of Teacher Training and Education, Jambi University. The First Advisor, Drs. Yon Adlis, M.Pd. The Second Advisor, Drs. Marzul Hidayat, M.A. 

Traditionally, assessment is held at the conclusion of a unit of study. Certain grade is used to decide the understanding degree of the students to the subject. Traditional assessment includes multiple-choice questions and asking students to respond the questions with short answers.

Portfolio assessment is a purposeful collection of student work that tells the story of the student’s effort, progress, or achievement in given areas. Portfolio can be viewed as a systematic and organized collection of evidence used by the teacher and student to monitor the growth of student’s knowledge, skills, and attitudes in a specific content area. The indicators of portfolio assessment are daily test result, structured tasks, anecdotal record, and report of the student’s activity out of school.

The purposes of this research are to describe the student’s learning achievement with traditional assessment and portfolio assessment, and then find out the difference between the student’s learning achievement with traditional assessment and portfolio assessment.

The design of this research is ex post facto. The population is the 1st class of students of SMP 4 Jambi.  In selecting the sample is used clustered random sampling. The students of class 1A and 1B of SMP 4 Jambi are chosen as the sample. The data collection is done by observation and collecting the documentation. T-test is used to analysis the difference between the students’ learning achievement with traditional assessment and portfolio assessment

Based on the analysis, the researcher finds that mean of the class with traditional assessment is 60.00 and mean of the class with portfolio assessment is 70.31. By using t-test at the level of significance (a) 0.05, is got tratio is bigger than ttable, that is tratio = 2.833  > ttable = 1.992, it shows that there is a significant difference between the students’ learning achievement with traditional assessment and portfolio assessment.

It can be concluded that the student learning achievement with portfolio assessment is better than the student learning achievement with traditional assessment at the level of believe 95%. But portfolio assessment is better implemented in small class because teacher will be easier in managing the class.

 

Penemuan Kamera Obscura yang Mengubah Dunia

Penemuan Kamera Obscura yang Mengubah Dunia
Dalam Bidang Ilmu Fisika, Bidang Photograhy di Maret 9, 2010 pada 8:57 pm

Surat kabar terkemuka di Inggris, The Independent pada edisi 11 Maret 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ”Bagaimana para inventor muslim mengubah dunia.” The Independent menyebut sekitar 20 penemuan penting para ilmuwan Muslim yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai ”ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.

“Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective.

Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap.

Bradley Steffens dalam karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. “Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” papar Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Setelah itu, penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535–1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 – 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).

Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.

Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya – yang dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti perkembangan teknologi.

Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran kinerja. Pada Perang Dunia II kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.

Peradaban dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia. Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.

Sejarah Sang Penemu Kamera Obscura

Tahukah Anda, kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, yakni qamara ? Istilah itu muncul berkat kerja keras al-Hatham. Bapak fisika modern itu terlahir dengan nama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham di Kota Basrah, Persia, saat Dinasti Buwaih dari Persia menguasai Kekhalifahan Abbasiyah.

Sejak kecil al-Haitham ydikenal berotak encer. Ia menempuh pendidikan pertamanya di tanah kelahirannya. Beranjak dewasa ia merintis kariernya sebagai pegawai pemerintah di Basrah. Namun, Al-Haitham lebih tertarik untuk menimba ilmu dari pada menjadi pegawai pemerintah. Setelah itu, ia merantau ke Ahwaz dan metropolis intelektual dunia saat itu yakni kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir.

Al-Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar yang didirikan Kekhalifahan Fatimiyah. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat.

Secara serius dia mengkaji dan mempelajari seluk-beluk ilmu optik. Beragam teori tentang ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.

Dalam salah satu kitab yang ditulisnya, Alhazen – begitu dunia Barat menyebutnya – juga menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi.

Keberhasilan lainnya yang terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan manusia secara detail. Tak heran, jika ‘Bapak Optik’ dunia itu mampu memecahkan rekor sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Hebatnya lagi, ia mampu menjelaskan secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.

Teori yang dilahirkannya juga mampu mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haytham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia. Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas di Spanyol dengan membuat kaca mata.

Dalam buku lainnya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Light On Twilight Phenomena, al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

Menurut Al-Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Al-Haitham juga mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab al-Manazhir , tidak diketahui lagi keberadaannya. Orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin.